Pasar Industri Keuangan Syariah di RI Masih Rendah

Pasar Industri Keuangan Syariah di RI Masih Rendah

Maikel Jefriando - detikFinance
Rabu, 24 Feb 2016 16:48 WIB
Foto: Maikel Jefriando
Jakarta - Industri keuangan syariah masih sulit berkembang di Indonesia, walaupun potensi yang ditargetkan masih sangat besar. Tercatat, pangsa pasar yang berhasil diraup belum mencapai target yang ditetapkan, yakni 5%.

"Pangsa pasar masih di bawah target, yaitu 5%," kata Ketua Dewan Syariah Nasional (DSN) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Makruf Amin, dalam acara sosialisasi empat fatwa baru DSN, di kantor pusat Bank Syariah Mandiri (BSM), Jakarta, Rabu (24/2/2016).

Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi industri keuangan untuk tumbuh lebih cepat. Meskipun diketahui periode 2015, ekonomi Indonesia tengah mengalami perlambatan. Sehingga penetrasi yang dilakukan cukup terbatas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita masih optimis untuk mencapai target 5%, meskipun di tengah ekonomi yang genting pada tahun lalu, termasuk memberikan dampak terhadap sektor keuangan syariah," jelasnya.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Asosiasi Perbankan Syariah Indonesia (Asbisindo) Agus Sudiarto menyatakan, tantangan makro ekonomi memang tidak bisa terelakkan. Pada 2015, pertumbuhan ekonomi hanya mencapai 4,79% atau lebih rendah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya yang di atas 5%, bahkan mencapai 6%.

"Tantangan sedang besar, di satu sisi makro ekonomi tidak begitu cepat seperti tahun-tahun sebelumnya. Dan di dalam industri juga ada beberapa pekerjaan rumah yang belum terselesaikan," kata Agus.

Pasar industri keuangan syariah di Indonesia menjadi perhatian bagi negara-negara tetangga sejak diberlakukannya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Menurut Agus, bank konvensional dalam negeri sepertinya mampu head to head dengan negara tetangga. Sedangkan bank syariah masih belum.

"Perbankan syariah kita memang belum besar, tapi perbankan di negara Malaysia dan lainnya sudah mulai membidik pasar dalam negeri kita. Seharusnya kita harus siap," ujarnya. (mkl/drk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads