"Nanti kita lihat. Nanti ada pembahasan di Rapat Dewan Gubernur, kami akan pelajari," jelas Agus di kantor Kementerian Perindustrian, Jakarta, Rabu (2/3/2016).
Agus masih optimistis, target inflasi 4% plus minus 1% di tahun ini akan tercapai.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Soal perkembangan nilai tukar, Agus juga mengatakan di awal 2016 sampai sekarang, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat sekitar 3%. Sepanjang tahun lalu, rupiah melemah 11% terhadap dolar AS.
"Nah sekarang ini suplai dolar sudah lebih banyak dibandingkan demand. Dan itu kelihatan makanya rupiahnya menguat. Kenapa menguat walaupun kita transaksi berjalannya defisit? Artinya impornya lebih besar dari ekspor, tapi dana masuk dari luar negeri, besar. Dan itu menambah suplai (dolar AS)," kata Agus.
Masih ada yang harus diwaspadai, yaitu ekspor Indonesia yang masih mengandalkan komoditas, sementara harga komoditas saat ini masih melemah.
"Tadi Menperin bilang mereka komit hilirisasi supaya tidak hanya jual dalam bentuk bahan mentah yang harganya cenderung turun," ujar Agus. (wdl/ang)











































