Direktur Utama BCA, Jahja Setiaatmadja, mengatakan sejak Februari tahun lalu BCA sudah memangkas bunga deposito 0,25% per bulan. Dulu bunga depositonya 7,75% dan kini hanya 5,75%.
Bunga deposito bank berkode BBCA ini jauh di bawah rata-rata deposito bank lain yang berada di 7-9%. Kendati demikian, Jahja optimistis jumlah dana pihak ketiga (DPK) tak berkurang drastis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau saya pasang 5,75% di bank lain 7%, bank lain naik lagi 8% mungkin mereka (nasabah) masih bertahan di BCA karena loyalitas atau sudah enak," tambahnya.
Jahja menuturkan, penurunan bunga deposito sebesar hanya 5,75% dilakukan karena bank milik Grup Djarum itu tengah mengalami kelebihan likuiditas.
"Likuiditas kita berlebihan. Buat apa juga kan? Sebab itu sejak February 2015, bunga deposito tiap bulan kita turunkan 0,25%. Dan itu terjadi dari February sampai Oktober, jadi ada sekitar 8 bulan, berarti 2% atau 200 basis point. Sehingga tadinya suku bunga deposito kita yang paling tinggi 7,75% sudah turun menjadi 5,75%. Itu menyebabkan cost of fund kita turun, tapi dari CASA, giro mauupun tabungan tidak ada perubahan atau sangat sedikit sekali," terangnya.
Dengan bunga serendah itu, sambung Jahja, bank bernuansa biru tua itu tak khawatir deposan akan menarik dananya. Pihaknya hanya menargetkan tidak ada penambahan DPK dari deposito dalam waktu dekat
"Kalau kabur sih tidak, kalau buat bertahan biar tidak kabur iya, akan lebih bagus kalau bank lain turun. Kalau turunkan lagi habis nanti dana kita. Sudah nggak bisa turun lagi, kan sebetulnya tergantung likuiditas. Kita waktu itu kelebihan dana, jadi tidak perlu deposito," tutupnya. (ang/ang)











































