Demikian dikatakan Gubernur Bank Indonesia (BI), Agus Martowardojo saat ditemui di Gedung BI, Thamrin, Jakarta, Jumat (4/3/2016).
"Secara umum ekonomi dunia masih tertekan, kita juga yakin itu akan berdampak pada Indonesia. Ekonomi di dunia memang masih dalam kondisi cukup mengkhawatirkan dan kita melihat upaya recovery pelan sekali malah ada kecenderungan memburuk. Pertumbuhan ekonomi dunia akan melambat," tegas dia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita melihat bahwa beberapa negara seperti Eropa, Jepang itu mereka sudah masuk ke dalam kebijakan-kebijakan moneter yang unkonvensional, bahkan menerapkan kebijakan bunga negatif," sebut dia.
Meski demikian, Agus menyebutkan, perekonomian Indonesia masih dalam kondisi baik. Terlihat dari tingkat inflasi yang masih terjaga. Agus memperkirakan, inflasi di bulan Maret 2016 secara year on year (yoy) akan berada di level 4,3% dengan asumsi inflasi di bulan Maret minggu pertama hanya 0,05%.
"Kita melihat inflasi yang terus terjaga bahkan kita di minggu pertama bulan Maret ini, kita perkirakan inflasi di kisaran 0,05%, jadi kalau misalnya 0,05%, inflasi di Maret jadi 4,3% yoy. Itu menunjukkan sejalan dengan target inflasi kita," jelas dia.
Melihat berbagai indikator makro ekonomi, Agus optimistis jika pertumbuhan ekonomi Indonesia di sepanjang tahun 2016 akan bisa mencapai angka 5,2-5,6% seperti yang telah diasumsikan.
"Kita harapkan Indonesia menjadi suatu negara berkembang yang baik pada 2016 ini. Dengan capaian pertumbuhan ekonomi 5,2-5,6%," pungkasnya. (drk/feb)