Di Depan IDB, Agus Marto Curhat Pembiayaan Syariah di RI Masih Minim

Di Depan IDB, Agus Marto Curhat Pembiayaan Syariah di RI Masih Minim

Muhammad Idris - detikFinance
Jumat, 11 Mar 2016 11:05 WIB
Foto: Muhammad Idris
Jakarta - Meski menjadi negara dengan populasi muslim terbesar di dunia, pembiayaan syariah di Indonesia tak pernah melebihi 5% dari total pembiayaan nasional. Untuk itu, perlu didorong agar pembiayaan syariah terus berkembang di Indonesia.

Hal tersebut disampaikan Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardjojo saat memberikan paparan pertumbuhan ekonomi syariah di acara launching Islamic Finance Country Report for Indonesia, di Hotel Borobudur, Jakarta, Jumat (11/3/2016).

"Tentu kita harapkan pembiayaan ekonomi syariah bisa lebih dari 5% dari pembiayaan perbankan. Dan kita lihat potensi memang baik, padahal potensi muslimnya besar," kata Agus.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia menilai, pertumbuhan pembiayaan syariah akan meningkat pesat setelah terbentuknya Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS) yang dipimpin langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Khususnya setelah semua stakeholder akan terkoordinasi dengan baik lewat KNKS, pengembangan ekonomi syariah akan cepat karena langsung dipimpin Presiden," ujar Agus.

Pada kesempatan tersebut, Agus juga melihat sejumlah lembaga keuangan dari negara-negara muslim seperti Islamic Development Bank (IDB) mulai menyasar pembiayaan di sektor infrastruktur. Sebelumnya, IDB lebih banyak membantu pinjaman lunak untuk membangun fasilitas umum, sebagian besar sekolah dan rumah sakit.

"IDB banyak bantu Indonesia. Kita tahu bahwa rumah sakit dan perguruan tinggi dibantu IDB. Kita lihat kegiatan yang sifatnya infrastruktur pun banyak didukung IDB," tutupnya.

Selain Agus, hadir dalam acara peluncuran tersebut, Director General of Islamic Research and Training Institute (IRTI) IDB Group Azmi Omar, dan Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman D Hadad. (drk/drk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads