Rupiah Terus Menguat, BI: Situasi Saat Ini Cukup Baik

Rupiah Terus Menguat, BI: Situasi Saat Ini Cukup Baik

Cindy Audilla - detikFinance
Jumat, 11 Mar 2016 16:13 WIB
Rupiah Terus Menguat, BI: Situasi Saat Ini Cukup Baik
Foto: Rengga Sancaya
Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) terus menunjukkan penguatan. Berdasarkan data perdagangan Reuters, Jumat (11/3/2016), dolar AS sore ini bergerak di Rp 13.067, dibandingkan posisi pagi tadi di Rp 13.126.

Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Mirza Adityaswara melihat, penguatan rupiah tersebut tak terlepas dari perbaikan ekonomi Indonesia.

Perbaikan tersebut ditopang dari berbagai kebijakan pemerintah dan otoritas di sektor keuangan. Pemerintah telah melakukan berbagai deregulasi untuk mendorong pengembangan sektor riil.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara BI sebagai otoritas moneter melakukan kebijakan melalui pelonggaran kebijakan moneter dengan penurunan suku bunga acuan atau BI rate menjadi 7%. Selain itu, angka inflasi juga terkendali.

Kebijakan tersebut tentu memberikan sentimen positif terhadap pasar keuangan Indonesia.

"Penting sekali untuk kita menunjukkan komitmen kita untuk menjaga APBN yang sehat, defisit APBN yang terkendali. Penting untuk kita menjaga kondisi moneter yang pruden. Jadi, artinya kita harus jaga inflasi yang rendah," jelas Mirza saat ditemui di Gedung BI, Thamrin, Jakarta, Jumat (11/3/2016).

Selain itu, Indonesia juga telah mendapatkan peringkat layak investasi (investment grade) dari berbagai lembaga peringkat internasional. Ini juga menjadi sentimen positif di pasar keuangan Indonesia.

"Pada intinya asalkan kita pegang perbaikan terus kondisi fundamental Indonesia. Ini penting sekali. Dari 3 kredit rating hanya 1 yang belum menaikkan di level investment grade. Yaitu S&P kemungkinan datang di Indonesia akhir April atau awal Mei," jelas Mirza.

Bagi BI, kata Mirza, pasti terus memperhatikan mengenai situasi pasar keuangan. Pada waktu Indonesia mengalami capital outflows sehingga BI harus melakukan stabilisasi dengan menjual cadangan devisa, pada saat itu, yang terjadi adalah kontraksi dari money supply, dari uang beredar.

"Karena pada waktu Bank Indonesia menjual dolar, itu menyerap rupiah. Nah sekarang kita ada capital inflows masuk, itu sebenarnya menambah jumlah uang beredar. Jadi menurut kami situasi saat ini cukup baik," tegas dia.

Apakah posisi rupiah saat ini sudah dalam level yang nyaman? Mirza hanya menjawab dengan senyuman tanpa menjawab ya atau tidak. (drk/drk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads