Pada acara yang juga dihadiri oleh para dosen se-Indonesia ini, Boediono menyampaikan, ekonomi tidak hanya fokus terhadap teori-teori ekonomi saja, tapi juga perlu didampingi dengan studi kasus. Dari studi kasus tersebut kemudian dapat dianalisis contoh-contoh kasus moneter dan kebanksentralan.
"Mengajar ekonomi tidak hanya teori, tapi juga dengan studi kasus. Yang paling mudah adalah mengajarkan sejarah ekonomi di negara kita. Banyak sekali contoh-contoh yang bisa menjadikan bahan pengajaran kita lebih realistis kalau mengajar moneter atau kebanksentralan didampingi dengan studi kasus," jelas Boediono saat menyampaikan materi tentang Menjaga Stabilitas Ekonomi di Era Globalisasi di depan para dosen.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya anjurkan kepada anda (dosen) untuk mendampingi mata kuliah teori moneter dengan mata kuliah financial institution. Kenyataannya semua gerakan ekonomi ini melewati institusi, mulai dari pemerintah, bank sentral, pasar modal, berbagai perbankan, dan macam-macam. Ini semua ada di dunia nyata," tambah Boediono.
Penambahan mata kuliah ini diperlukan agar para mahasiswa khususnya di Fakultas Ekonomi memahami situasi yang sesungguhnya terjadi dalam sektor keuangan.
"Paling tidak harus dimulai perombakan agar anak didik kita lebih tahu, lebih siap untuk mengerti apa yang terjadi di dunia," tutur Boediono. (drk/drk)











































