Menurut Corporate Secretary Bank Mandiri Rohan Hafas, selain menurunkan suku bunga di segmen tersebut, Bank Mandiri juga menurunkan bunga Kredit Pemilikan Rumah (KPR) hingga 50 basis poin atau 0,5%.
"Penurunan suku bunga ini diberlakukan untuk customer secara selektif dan diharapkan dapat mendorong perekonomian Indonesia tumbuh ke arah yang lebih baik," kata Rohan, di Jakarta, Kamis (31/3/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bank Mandiri akan menyalurkan KUR hingga Rp 13 triliun, meningkat dibandingkan alokasi tahun lalu sebesar Rp 3,5 triliun. Pada akhir tahun lalu, Bank Mandiri mencatatkan penyaluran kredit hingga Rp 595,5 triliun, tumbuh 12,4% dari posisi 2014 senilai Rp 530 triliun.
Perseroan terus memacu pembiayaan ke sektor produktif, di mana pada akhir 2015, kredit ke sektor produktif tumbuh 13% mencapai Rp 463,8 triliun.
Lebih rinci, kredit investasi tumbuh 14,2% dan kredit modal kerja tumbuh 12,3%. Sektor terkait infrastruktur, yaitu konstruksi mencatat akselerasi pertumbuhan sebesar 4,2%, diikuti oleh industri pengolahan sebesar 21,7%.
Dilihat dari segmentasi, kenaikan penyaluran kredit terjadi di seluruh bisnis, dengan pertumbuhan tertinggi pada segmen mikro yang mencapai 22,9% menjadi Rp 42,5 triliun pada Desember 2015.
Jumlah nasabah kredit mikro juga meningkat sebanyak 1.108.992 nasabah. Sementara itu, kredit yang tersalurkan untuk segmen usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) mencatat pertumbuhan sebesar 3,2% menjadi Rp 75,8 triliun.
Ada pun sepanjang tahun lalu, DPK perseroan mencapai Rp 676,4 triliun. Dari pencapaian tersebut, total dana murah (giro dan tabungan) yang berhasil dikumpulkan Bank Mandiri mencapai Rp 443,9 triliun, yang terutama didorong oleh peningkatan tabungan sebesar Rp 19,3 triliun menjadi Rp 271,7 triliun.
"Kami berharap, langkah yang kami lakukan ini juga diikuti bank-bank lain di Indonesia, sehingga upaya kita bersama untuk mampu mendorong perekonomian Indonesia dapat tumbuh lebih baik dapat terwujud," jelas Rohan. (drk/ang)











































