Prediksi yang dikeluarkan Bank Dunia ini didasarkan atas studi yang dilakukan atas berbagai risiko ekonomi yang berkembang saat ini.
"Laju pertumbuhan di Kawasan Asia Timur dan Pasifik diperkirakan akan melambat dari 6,5% di tahun 2015 menjadi 6,3% di tahun 2016 dan 6,2% untuk kurun waktu 2016-2018," kata Kepala Ekonom Bank Dunia untuk kawasan Asia Timur dan Pasifik Sudhir Shetty dalam video conference Washington-Jakarta, Senin (11/4/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia melanjutkan, sebenarnya kawasan ini telah cukup terbantu oleh kebijakan makro ekonomi yang cermat termasuk usaha meningkatkan pendapatan domestik di beberapa negara eksportir komoditas seperti salah satunya Indonesia.
"Namun, guna mempertahankan pertumbuhan di tengah situasi dunia yang menantang, perlu kemajuan berkala dalam reformasi struktural," kata dia.
Restrukturisasi atau pembenahan kebijakan ekonomi di kawasan ini, kata dia, punya arti penting bagi perbaikan ekonomi dunia. Karena kawasan ini mencakup hampir dua perlima dari pertumbuhan ekonomi dunia di tahun 2015. Lebih dari dua kali lipat dari seluruh kawasan pembangunan yang lainnya.
"Pertumbuhan kawasan Asia Timur dan Pasifik bertahan, mereka terus memberikan kontribusi besar kepada pertumbuhan global," pungkas dia. (dna/drk)