BI: Kegiatan Usaha di RI Tahun Ini Membaik

BI: Kegiatan Usaha di RI Tahun Ini Membaik

Dina Rayanti - detikFinance
Senin, 11 Apr 2016 18:07 WIB
BI: Kegiatan Usaha di RI Tahun Ini Membaik
Foto: Rengga Sancaya
Jakarta - Bank Indonesia (BI) mengeluarkan Hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU). Hasil SKDU ini mengindikasikan kegiatan usaha pada triwulan I-2016, secara triwulanan, tumbuh lebih tinggi dibandingkan periode sebelumnya. Hal ini tercermin dari saldo bersih tertimbang (SBT) sebesar 5,80%, lebih tinggi dibandingkan 3,02% pada triwulan IV-2015.

"Survei kita arahnya sama dengan realisasinya kuartal ke kuartal, mereka mengatakan kegiatan di Q1 akan naik, Q1 tahun 2016 akan lebih baik dari Q1 di 2015, hasil survei kita ke 2.900 pengusaha, Q2 juga lebih baik dari tahun lalu, jadi ini ada optimisme di kalangan pengusaha," ujar Direktur Eksekutif Departemen Statistik BI Hendi Sulistyowati, di Gedung BI, Jakarta, Senin (11/4/2016).

Peningkatan kegiatan usaha terindikasi pada sebagian besar sektor, terutama sektor jasa-jasa (SBT 2,69%) dan sektor pengangkutan & komunikasi (SBT 2,10%).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sektor-sektor yang menyumbang ke ekonomi di Q1 adalah yang utama pada sektor jasa-jasa paling tinggi, kemudian sektor komunikasi, transportasi, real estate dan jasa keuangan, sedangkan yang masih kontraksi sektor pertambangan dan pergalian karena harga komoditas belum baik," lanjut Hendi.

Kegiatan usaha pada triwulan II-2016, secara triwulanan diperkirakan mengalami ekspansi. Hal ini terindikasi dari SBT kegiatan usaha pada triwulan II-2016 sebesar 18,29%. Ekspansi kegiatan usaha terutama diperkirakan terjadi pada sektor industri pengolahan dan sektor perdagangan, hotel & restoran dengan SBT masing-masing sebesar 3,95% dan 2,47%.

"Perdagangan hotel dan restoran di Q1 masih kecil nanti di Q2 baru naik, pengolahan sekarang masih negatif nanti naik di Q2 kegiatan usahanya akan lebih besar," katanya.

Ekspansi kegiatan usaha sektor industri pengolahan pada triwulan II-2016 juga terindikasi dari nilai Prompt Manufacturing Index (PMI) triwulan II-2016 sebesar 51,37%. Ekspansi sektor industri pengolahan terutama didorong oleh ekspansi indeks volume produksi dan indeks volume persediaan barang jadi masing-masing sebesar 60,55% dan 50,52%.

Sejalan dengan peningkatan kegiatan usaha, rata-rata kapasitas produksi terpakai pada triwulan I-2016 berada di level 75,75%, meningkat dibandingkan 75,23% pada triwulan sebelumnya. Peningkatan kapasitas produksi terutama terjadi pada sektor listrik, gas & air bersih yang secara rata-rata sebesar 83,98%, naik dari 80,88% pada triwulan IV-2015.

Di sisi lain, kinerja sektor industri pengolahan pada triwulan I-2016 masih berada dalam tekanan kontraksi sebagaimana diindikasikan oleh SBT sebesar -0,77%, lebih rendah dibandingkan SBT periode sebelumnya yang terkontraksi sebesar -0,34%.

Hal ini sejalan dengan nilai Prompt Manufacturing Index (PMI) triwulan I-2016 yang sebesar 46,69%, lebih rendah dibandingkan 48,23% pada triwulan IV-2015. Kontraksi pada sektor industri pengolahan terutama disebabkan oleh kontraksi pada indeks volume pesanan dan indeks tenaga kerja yang tercatat masing-masing sebesar 45,21% dan 46,61%. (drk/drk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads