Dalam acara Apresiasi Kinerja Program Pengendalian Inflasi BI 2016, BI menetapkan 13 daerah yang berhasil mengembangkan klaster pertanian terbaik, yang signifikan mengurangi dampak inflasi di daerah.
"Klaster adalah salah satu pendekatan komprehensif dari hulu ke hilir dengan pengelompokan kegiatan yang saling berhubungan, baik industri jasa pendukung, jasa penunjang, infrastruktur ekonomi, penelitian, dan lainnya," ujar Gubernur BI, Agus Martowardjojo, di Gedung BI, Jalan MH Thamrin, Jakarta, Senin (25/4/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut 13 klaster agrobisnis yang dianggap bisa mengurangi masalah inflasi dari gejolak pangan:
- Klaster padi organik dari Pemda Ngawi
- Klaster padi dari Provinsi Kalimantan Tengah
- Klaster padi Kabulaten Bombana
- Klaster sayuran Provinsi Jawa Barat
- Klaster cabai merah Provinsi Yogyakarta
- Kalster cabai merah Kebupaten Tasikmalaya
- Klaster perikanan tangkap Provinsi Kepulauan Riau
- Klaster sapi Provinsi Kalimantan Selatan
- Klaster sapi Propinsi Gorontalo
- Klaster perikanan Kabupaten Sibolga
- Klaster udang Kabupaten Tegal
- Klaster sapi Provinsi NTT
- Klaster sayuran Kota Payakumbuh











































