Meskipun besaran penurunan harga BBM tidak terlalu banyak, perubahan tersebut ternyata cukup memberikan dampak terjadinya deflasi pada bulan ini.
"Kan BBM turun terutama, sama ongkos angkut," ujar Direktur Eksekutif Kebijakan Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia (BI) Juda Agung di kantornya, Jakarta Pusat, Selasa (26/4/2016)
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita lihat survei konsumen positif. Indeks keyakinan konsumen terus naik," terang Juda.
Terjadinya deflasi akibat turunnya beberapa komoditas juga sempat terjadi di bulan Februari. Hingga akhirnya diikuti di bulan-bulan berikutnya seperti Maret dan April.
Besaran deflasi pada Maret lalu juga tidak terlalu berdampak lantaran persentasenya relatif kecil. Pada bulan April ini kemudian deflasi kembali terjadi akibat turunnya harga BBM dan tarif angkutan awal bulan lalu. (ang/ang)