Atas laba tersebut, earning per share (EPS) menjadi sebesar Rp 10,69. Pertumbuhan laba bersih tersebut didukung oleh peningkatan pendapatan bunga bersih atau Net Interest Income (NII) sebesar 1,4% dan pendapatan non-bunga atau Non-Interest Income (NoII) sebesar 18,5% terutama disebabkan oleh membaiknya usaha di valuta asing dan pasar modal.
Sedangkan beban usaha dan biaya pencadangan turun masing-masing 1,4% dan 7,3%. Presiden Direktur CIMB Niaga, Tigor M. Siahaan menjelaskan, bank swasta itu masih berhati-hati di tengah situasi ekonomi seperti sekarang ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan total aset mencapai Rp 231,67 triliun per 31 Maret 2016, CIMB Niaga mempertahankan posisinya sebagai bank terbesar kelima di Indonesia dari sisi aset. Jumlah kredit bruto yang disalurkan tercatat menurun menjadi sebesar Rp 171,02 triliun per 31 Maret 2016.
Walaupun terjadi perlambatan pertumbuhan kredit, sejumlah segmen bisnis bank swasta itu mencatat perkembangan yang baik. Personal Loans tercatat mengalami kenaikan sebesar 17,5% menjadi Rp 3,03 triliun melalui produk X-tra Dana.
Pada akhir Maret 2016, jumlah kartu kredit CIMB Niaga yang beredar mencapai lebih dari 2 juta, meningkat lebih dari 12,5% dibandingkan tahun sebelumnya, sekaligus menghasilkan pertumbuhan saldo kredit sebesar 24,8%.
CASA tumbuh 13,9% menjadi Rp 89,91 triliun per 31 Maret 2016, dengan rasio CASA meningkat 861 basis point (bps) menjadi 52,05%.
Loan to Deposit Ratio (LDR) CIMB Niaga tercatat sebesar 97,71% per akhir Maret 2016, dibandingkan posisi 95,79% pada periode yang sama tahun lalu.
"Keinginan menjadi salah satu bank terbaik dari sisi pelayanan digital terus kami upayakan dengan membuat nasabah semakin nyaman bertransaksi dan dengan mengoptimalkan penggunaan teknologi terkini demi keuntungan nasabah," jelas Tigor. (ang/dnl)











































