Saat ini, portofolio bisnis multifinance atau pembiayaan BSM mencapai Rp 1 triliun. Tahun ini, diharapkan bisa mencapai target di atas Rp 1 triliun.
"Untuk multifinance mulanya adalah salah satu fokus dari segmen kami. Dari kondisi terakhir, kami lebih selektif masuk ke sektor ini. Dari sektor multi finance portofolio BSM masih di bawah Rp 1 triliun. Tapi kami tumbuh di sini secara selektif, karena prinsip menjaga kualitas aset. Target konsumen yang kita bisa akuisisi dari pricing, dan salah satunya FIF. Secara target tahun ini kita bisa tembus di atas Rp 1 triliun di sektor multifinance," jelas Wholesale Banking Director Bank Syariah Mandiri Kusman Yandi, di Gedung AMDI PT Astra International Tbk, Sunter, Jakarta Utara, Selasa (17/6/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Multifinance memang ada penurunan karena relatif membiayai otomotif dan market turun. Tapi di FIF group masih naik sekitar 13% (kuartal I). Karena kita mempunyai 1 kelebihan dalam hal big data. Data kami yang aktif customernya 4,5 juta. Kami juga punya strategi kreatif bagaimana customer bisa jadi customer ulang," terang dia.
Kusman menyebutkan, industri otomotif (roda empat dan dua) memang ada perlambatan pertumbuhan. Ada peningkatan Non Performing Loan (NPL) atau Non Performing Finance (NPF-dalam syariah).
"Sehingga memang kami juga selektif untuk tumbuh di industri ini. Tapi tetap kita punya target pertumbuhan (BSM), khusus ini (multifinance) lebih dari 13%. NPF multifinance (BSM) sekitar di bawah 2%, sementara untuk FIF 0,7%," ujar Kusman. (drk/drk)











































