Demikian disampaikan oleh Kepala LPS, Fauzi Ichsan, ditemui di kantornya, Jakarta, Jumat (20/5/2016).
"Kami sudah menutup sekitar 5 BPR sejak awal tahun. Ada 1.800 BPR jadi wajar saja jika kami menutup 5 BPR sejak awal tahun ini. Rata-rata karena fraud oleh pemilik atau manajemen BPR," jelas Fauzi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) memang ada kenaikan menjadi 2,8% (gross), namun ini masih relatif rendah.
"Kalau kita melihat dari indikator makronya, nett interest margin, selisih suku bunga deposito atau simpanan, dan suku bunga kredit masih di kisaran 5 persen itu juga masih yang terbaik di Asia dan dunia," ungkap Fauzi.
Dia menambahkan, return of equity perbankan di dalam negeri masih di atas 20%, dan ini merupakan salah satu yang terbaik di dunia.
"Jadi kalau kita lihat indikator perbankan secara umum, perbankan Indonesia masih relatif sehat. Apalagi pertumbuhan ekonomi Indonesia di kisaran 5 persen dibanding pertumbuhan ekonomi dunia yang hanya 3-3,5% itu masih aman bagi perbankan," ujarnya. (wdl/wdl)











































