Saat ini, rata-rata dalam sebulan ada 20.000 kartu kredit yang ditutup. Namun, hal tersebut diimbangi dengan pembukaan kartu kredit baru 20.000-25.000 kartu setiap bulannya.
"Terbaru adalah kami akan meluncurkan produk Wave n Go di bulan Juni," ujar Head of Retail Banking Product CIMB Niaga Budiman Tanjung dalam paparan di Gedung CIMB Niaga, Jakarta, Kamis (26/5/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bisa ditempel di handphone, atau tempel di jidat (dahi) juga bisa," tuturnya sembari bercanda.
Cara penggunaannya pun cukup sederhana, cukup melakukan tap pada mesin perekam data atau Electronic Data Capture (EDC).
"Untuk transaksi di bawah Rp 1 juta tinggal tap saja, tidak perlu PIN atau tanda tangan," sambung dia.
Dengan terobosan ini, diharapkan dapat memberikan kemudahan bagi para pengguna kartu kredit dari sisi penggunaan atau cara pembayaran.
"Jadi ini memang diperuntukkan untuk transaksi harian supaya lebih mudah. Seperti makan di restoran, nonton di bioskop. Wave n Go yang sudah ditempel di HP misalnya, tinggal tap saja. Lebih praktis," tutur dia.
Sayang, ia enggan membeberkan lebih jauh terkait target yang ingin dicapai perusahaan lewat adanya peluncuran produk baru ini.
"Harapannya bisnis kartu kredit retail bisa tumbuh 10%. Tapi detilnya saya belum bisa bicara sekarang karena peluncurannya masih bulan Juni. Jadi tunggu bulan Juni saja," kilah dia.
Saat ini, CIMB Niaga mengelola 9 jenis kartu kredit dalam kategori CIMB Niaga yang mencapai lebih dari 2 juta nasabah, meningkat lebih dari 12,5% dibandingkan tahun sebelumnya, sekaligus menghasilkan pertumbuhan saldo kredit sebesar 24,8% yoy.
CIMB Niaga memiliki varian layanan kartu kredit yang cukup lengkap sehingga bisa menjawab kebutuhan nasabah yang beragam. Strategi bisnis ini diyakini Budiman sebagai modal utama mengapa perusahaan bisa bertahan di tengah ketatnya persaingan perbankan.
Ia mengatakan, perusahaan bahkan tidak terdampak adanya Fenomena peningkatan penutupan kartu kredit semenjak diumumkannya rencana Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mewajibkan perbankan atau penerbit kartu kredit lainnya untuk melaporkan setiap data transaksi kepada Direktorat Jenderal Pajak (Ditjen Pajak).
Budiman mengatakan, rata-rata dalam sebulan CIMB Niaga mencatatkan penutupan kartu kredit sebanyak 20 ribu kartu.
"Rata-rata 20 ribu kartu. Alasannya karena ada yang gagal bayar dan lain-lain. Itu normalnya rata-rata setiap bulan. Dan sampai sekarang average (rata-rata) masih segitu, plus minus ya. Nggak ada peningkatan signifikan," pungkas dia.
Bidik Penyaluran KPR Baru Rp 2,3 T di 2016
PT CIMB Niaga Tbk membidik peningkatan pembiayaan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) hingga 10% sepanjang tahun 2016. Menurut Head of Retail Banking Product CIMB Niaga Budiman Tanjung, strategi ini adalah upaya perusahaan untuk menjawab peluang bisnis yang ada.
"Saat ini total portoflio KPR kami ada Rp 23 triliun. Tahun ini kami harapkan bisa tumbuh 10%," kata Budiman.
Dengan kata lain, bank ini membidik penyaluran KPR baru tahun ini bisa mencapai Rp 2,3 trilun sehingga total portofolio KPR Bank CIMB Niaga bisa mencapai Rp 25,3 triliun hingga penutupan tahun 2016.
CIMB Niaga sendiri, kata Budiman, menaruh perhatian besar terhadap penyaluran kredit di sektor perumahan ini.
"Bila dibandingkan dengan total consumer banking-nya CIMB Niaga, KPR itu porsinya bisa mencapai 50%. Jadi sangat besar," sambung dia.
Program Bunga KPR 0%
Untuk mendongkrak pertumbuhan kredit di sektor ini, perusahaan membuat terobosan pemberian KPR dengan bunga yang bisa ditekan hingga 0%.
"Nasabah nanti bisa dapat KPR dengan bunga 0%. Jadi cukup cicil pokok pinjamannya saja," kata dia.
Caranya, cukup dengan merekomendasikan keluarga untuk membuka rekening tabungan di CIMB Niaga hingga maksimal 9 orang.
Akumulasi saldo tabungan dari 9 rekening keluarga tersebut akan dikelola perusahaan yang hasilnya akan digunakan untuk memberikan 'subsidi' bunga KPR.
"Dari saldo tabungan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi biaya bunga KPR bahkan memungkinkan nasabah untuk tidak perlu membayar bunga KPR atau kami sebut dengan bunga KPR Rp 0," jelasnya.
Pemilik rekening pun tak perlu khawatir saldo tabungannya akan berkurang atau dananya tidak bisa ditarik dalam jangka waktu tertentu.
"Nasabah yang membuka rekening tetap bisa menggunakan dananya seperti biasa. Untuk transaksi dan lain-lain," pungkas dia. (dna/drk)











































