Namun, tingkat literasi asuransi syariah yang masih rendah menjadi tantangan tersendiri dalam peningkatan penetrasi produk dan layanan keuangan di Indonesia.
"Dengan literasi yang sangat rendah, apalagi ini yang baru masuk syariah lebih rendah lagi. Untuk memasarkannya memang unik karena memang literasinya masih rendah. Butuh seseorang yang meyakinkan bahwa ini produk yang baik," kata Indra Baruna, Direktur Adira Insurance di Crown Plaza Hotel, Jakarta, Rabu (08/06/16).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Misalnya kalau dia leasing sewa beli, juga dari Adira Finance ambil motor dan sebagainya, kalau terjadi dengan kewajibannya dia untuk membayar pinjamannya. Ini kan menjadi utang. Kita tidak boleh pergi meninggalkan utang. Jadi kalau bisa kita harus menyelesaikannya. Ini adalah salah satu solusi untuk orang tersebut tidak terjebak dalam utang dengan memberikan proteksi. Itu yang kita sediakan," tambahnya.
Indra mengatakan sosialisasi produk asuransi syariah harus dimulai dengan pengenalan produk yang sederhana terlebih dahulu. Sehingga nantinya masyarakat beranggapan produk asuransi syariah ini tidak terdengar aneh, dan mudah untuk didapatkan. (hns/hns)











































