Peluncuran BRISat Mundur, Dirut BRI: Masih Dalam Range Waktu

Peluncuran Satelit BRI

Peluncuran BRISat Mundur, Dirut BRI: Masih Dalam Range Waktu

Ardan Adhi Chandra - detikFinance
Kamis, 09 Jun 2016 15:24 WIB
Peluncuran BRISat Mundur, Dirut BRI: Masih Dalam Range Waktu
Foto: Rachman Haryanto
Jakarta - Setelah mengalami penundaan, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) akan meluncurkan satelit miliknya pekan depan pada tanggal 16 Juni 2016. Jadwal peluncuran ini sedikit mengalami kendala lantaran adanya kendala teknis dari pihak pengadaan kendaraan Arianespace.

Namun, terjadinya penundaan peluncuran satelit ke angkasa ini menurut Direktur Utama BRI, Asmawi Syam, masih dalam jadwal yang ditetapkan, yaitu berkisar pada bulan Juni hingga Juli 2016.

"Kalau kita bicara soal waktu, peluncuran ini kita kasih range bulan Juni sampai Juli. Sebenarnya kalo kita meluncurkan pun masih masuk dalam range waktu yang kita sepakati bersama," jelas Asmawi saat jumpa pers di Kantor Pusat Bank BRI Sudirman, Jakarta Pusat, Kamis (9/6/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

BRI sendiri menginginkan peluncuran BRISat dapat sesuai jadwal awal yaitu pada tanggal 8 Juni 2016. Namun karena faktor cuaca dan teknis yang kurang bersahabat, peluncuran diundur hingga 16 Juni 2016.

"Karena memang berdasarkan pengalaman ini matematis, karena banyak faktor, faktor cuaca, teknis, alam lainnya. Di dalam dunia antariksa banyak space humble, itu kita harus berserah diri karena masuk ke alam yang sangat luas. Kalau tetap diluncurkan saya tidak bisa bayangkan," tutur Asmawi.

Selama BRISat belum diluncurkan ke angkasa, maka tanggung jawab penuh masih berada di pihak pembuat satelit yaitu Space System Loral (SSL). Setelah dilakukan peluncuran dan sampai pada orbitnya di atas Papua maka BRISat resmi menjadi milik BRI sepenuhnya.

"Pada prinsipnya satelit ini belum diserahkan ke BRI, ini masih tanggung jawab pembuiat satelitnya SSL, karena sebelum peluncuran ini belum diserah terima kepada BRI. Pertama ini orbit, setelah itu ada satu fase yang namanya hand over dan disinilah kita bisa katakan itu milik BRI," tutup Asmawi.

(ang/ang)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads