Kondisi angin bergerak kencang dan arahnya menuju daratan. Ini bisa berbahaya karena serpihan roket bisa bergerak jatuh ke pemukiman penduduk.
"Untuk kondisi cuaca dari pagi tadi semua bagus. Tapi ternyata kondisi angin saat mau peluncuran tidak memungkinkan," kata Project Director BRIsat, Hexana Trisasongko, ditemui di Guiana Space Center, Kourou, Jumat waktu setempat (17/6/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Waktu peluncuran atau launch window juga ditetapkan dari pukul 17.30 hingga 18.40 waktu Kourou.
Alasannya, pada kurun waktu tersebut energi matahari yang dihasilkan untuk menyalakan baterai satelit cukup kapasitasnya.
Apabila terlalu malam, maka energi matahari tidak cukup untuk mengisi baterai dan menggerakan satelit ke orbitnya. Dan bila terlalu siang, energi matahari terlalu besar dan bisa merusak komponen di satelit termasuk panel surya untuk baterai.
Hexana mengatakan, dengan penundaan ini, maka pagi hari keesokannya, roket beserta satelit dan cuaca akan kembali dicek secara keseluruhan lagi.
"Mungkin secara teknis semua siap, namun kita tetap harus pasrah dengan kondisi alam," kata Hexana.
Direktur Utama BRI, Asmawi Syam, dalam kesempatan yang sama mengatakan dirinya tidak bermasalah dengan penundaan peluncuran.
"Ini karena faktor alam. Kita tetap tidak bisa melawan alam. Saya optimistis tetap akan meluncur," ujar Asmawi.
Setelah diluncurkan di French Guiana, BRISat akan mengudara di atas langit Papua. Butuh waktu hingga 12 hari setelah peluncuran untuk memastikan BRISat berada pada orbitnya.
Setelah satelit tersebut sampai pada orbitnya, kemudian dilakukan uji coba lagi apakah sesuai dengan apa yang diharapkan.
Setelah semuanya berjalan dengan lancar, maka dilakukan serah terima BRISat dari pihak Space System Loral (SSL) ke BRI.
Fasilitas satelit yang dimiliki Bank BRI ini akan dimanfaatkan untuk pengembangan layanan e-commerce yang permintaannya selalu meningkat setiap tahunnya di Indonesia.
Bank BRI sendiri ingin meningkatkan layanan perbankan digitalnya melalui BRIsat yang akan diluncurkan besok. "Banyak kita punya mobile banking dan internet banking. Kita ingin tingkatkan seperti phone banking ya," ujar Direktur Konsumer BRI, Sis Apik Wijayanto ditemui terpisah.
(dnl/dna)











































