BRI Sukses Luncurkan Satelit, JK Berharap Bunga Bisa Turun

Peluncuran Satelit BRI

BRI Sukses Luncurkan Satelit, JK Berharap Bunga Bisa Turun

Muhammad Idris - detikFinance
Minggu, 19 Jun 2016 11:49 WIB
BRI Sukses Luncurkan Satelit, JK Berharap Bunga Bisa Turun
Foto: Muhammad Idris
Jakarta - Satelit milik PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI), BRIsat, akhirnya bisa diluncurkan Arianespace, dari Guiana Space Center, Kourou, Guiana Prancis, Amerika Selatan.

Dengan mengisi orbit satelit 150.5 Bujur Timur (BT) di atas Papua, satelit komunikasi ini akan menjangkau wilayah Indonesia, ASEAN, Asia Timur termasuk sebagian China, Laut Pasifik termasuk Hawaii dan Australia Barat.

Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengatakan, pengoperasian satelit tersebut akan efektif menekan biaya operasional BRI, lantaran kantor-kantor cabang bank pelat merah banyak tersebar di daerah-daerah terpencil di kepulauan dari Sabang sampai Merauke.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Karena dengan inovasi dan teknologi, bisa lebih baik, lebih cepat, dan lebih murah. Karena buat saingan butuhnya nggak hanya itu, dengan layanan yang lebih tersebar, cepat sampainya, juga transparan," kata JK saat video conference dengan Dirut BRI Asmawi Syam, di kantor pusat BRI, Jakarta, Minggu (19/6/2016).

"Transparan artinya adalah selama ini BRI operasinya jauh-jauh (terpencil), cost-nya tinggi, seharusnya nggak ada alasan lagi, nggak ada alasan jauh, semua sama dekatnya, ke seluruh Indonesia sama, sehingga bisa penuhi kebutuhan masyarakat secara baik," tambahnya lagi.

Penurunan biaya operasional ini, lanjut JK, secara otomatis akan bisa menekan biaya bunga pinjaman.

Hal tersebut dibenarkan oleh Wakil Direktur Utama BRI Sunarso. BRI sendiri saat ini harus menyewa 23 transponder satelit untuk menghubungkan 1.612 kantor cabang, termasuk di daerah-daerah terpencil.

"Iya (bunga pinjaman bisa turun), kan contohnya begini, diharapkan seperti harga bahan bakar. Di Aceh, Jakarta, Papua itu sama. Sekarang suku bunga kita kan juga begitu. Kemudian efisiensi ini sudah pasti bisa mengurangi biaya operasional, kemudian meningkatkan akurasinya dan kualitasnya, juga menurunkan operasional risk-nya," kata Sunarso.

"Semua itu kan kalau dikalkulasi menjadi biaya. Dan itu nanti kita transmisikan menjadi suku bunga kredit yang Insya Allah bisa kita tekan, karena memang persoalan BRI ini adalah di operate cost nya itu," tambah Sunarso. (drk/drk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads