Wakil Direktur Utama BRI Sunarso mengungkapkan, pihaknya bisa melakukan efisiensi yang signifikan pada biaya operasional. Hal tersebut secara langsung bisa memberikan ruang lebih besar bagi BRI menurunkan suku bunga pinjamannya.
"Kan contohnya begini, diharapkan seperti harga bahan bakar. Di Aceh, Jakarta, Papua itu sama. Sekarang suku bunga kita kan juga begitu. Kemudian efisiensi ini sudah pasti bisa mengurangi biaya operasional, kemudian meningkatkan akurasinya dan kualitasnya, juga menurunkan operasional risk-nya," katanya di kantor pusat BRI, Jakarta, Minggu (19/6/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengungkapkan, operasional yang tinggi tersebut lantaran kantor-kantor cabang BRI tersebar luas sampai daerah terpencil. Di sisi lain, pihaknya juga menghabiskan Rp 500 miliar setahun untuk biaya komunikasi, termasuk menyewa satelit.
"Karena memang operational cost-nya tinggi, dan itu bisa kita tekan. Mudah-mudahan harapan kita pengurangan biaya operasional itu bisa kita transmisikan menjadi harga kredit yang kita berikan kepada masyarakat," jelas Sunarso.
(drk/drk)








































.webp)













 
             
  
  
  
  
  
  
 