Agar penarikan uang tunai ini layaknya bertransaksi 'normal', sebuah toko handphone yang menyediakan jasa pelayanan gestun di kawasan Cempaka Mas, Jakarta Pusat 'mengakali'-nya dengan memberikan struk belanja berupa pembelian handphone kepada nasabah setelah melakukan transaksi gesek tunai.
"Aman (transaksi gestun), kalau masih ratusan ribu sampai jutaan masih aman, nanti ditulisnya beli handphone saja," ungkap salah satu pedagang handphone yang enggan menyebut namanya, di ITC Cempaka Mas, Jakarta Pusat, Minggu (19/6/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Transaksi minimal nggak ada, terserah maunya berapa, kalau maksimum paling kita ada Rp 20 jutaan, lagian kalau di atas itu nanti malah dicurigain," kata pedagang tersebut.
Transaksi gestun di merchant juga terbilang cukup mudah, nasabah hanya diminta menunjukkan KTP dan kartu kredit. Apabila nama yang tertera pada KTP dan kartu kredit sama, merchant tersebut bersedia melayani transaksi, namun bila berbeda mereka tidak akan melayani transaksi.
"Syaratnya cuma KTP saja sama kartu kreditnya, kalau sama mau kita layani, kalau beda kita nggak mau, misalkan ibu-ibu yang pakai kartu kredit suaminya, itu nggak bisa," tutur pedagang tersebut.
Nantinya, uang yang ditarik tersebut bisa diberikan secara langsung atau pun ditransfer. Penarikan uang tunai melalui gestun ini hanya dibebankan bunga saja, tidak ada biaya administrasi seperti tarik tunai kartu kredit lewat mesin ATM.
Sebagai informasi, gestun adalah layanan gesek tunai menggunakan kartu kredit. Jika biasanya, fasilitas tarik tunai yang ditawarkan bank penerbit kartu kredit umumnya melalui ATM, namun gestun di sini dilayani melalui merchant. (drk/drk)











































