Pakai Satelit, BRI Sambung Wi-Fi di Pasar dan Kurangi Pegawai Back Office

Laporan dari Kourou

Pakai Satelit, BRI Sambung Wi-Fi di Pasar dan Kurangi Pegawai Back Office

Wahyu Daniel - detikFinance
Senin, 20 Jun 2016 08:50 WIB
Foto: Peluncuran satelit BRIsat (foto: Ariane Space)
Kourou - PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) telah meluncurkan satelitnya bernama BRIsat pada Sabtu, 18 Juni 2016 lalu. Apa yang akan dilakukan BRI dengan satelit ini?

Direktur Utama BRI, Asmawi Syam, mengatakan dirinya akan membuat sejumlah inovasi layanan perbankan baru.

"Kami akan mengembangkan produk digital perbankan, seperti video banking dan juga pasar digital. Tunggu tanggal mainnya," ujar Asmawi yang masih merahasiakan produk baru tersebut, saat ditemui di Kourou, Guyana, usai peluncuran satelit, Minggu (19/6/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemudian, lanjut Asmawi, BRI juga akan memasang jaringan wifi gratis di pasar-pasar tradisional Indonesia.

Layanan wi-fi ini hanya diberikan kepada para nasabah BRI. Sehingga mereka bisa dengan mudah tersambung dengan layanan BRI, dan juga menggunakan fasilitas internet.

Rencananya ada sekitar 4.800 pasar di Indonesia yang akan disambungkan dengan wi-fi gratis ini. Semua ini memungkinkan dengan menggunakan jaringan satelit yang dimiliki oleh BRI.

Selain itu, satelit juga makin membuat layanan BRI lain makin maksimal, seperti koneksi untuk ATM. Selama ini BRI menyewa jaringan satelit, dan terkadang sambungan koneksi bisa terganggu.

Sementara bila memiliki jaringan ATM sendiri, maka kualitas layanan komunikasi bisa dijaga. Apalagi, BRI menjadi bank dengan jumlah ATM terbanyak di Indonesia, yaitu 22 ribu lebih.

Selain untuk layanan ke luar, jaringan satelit ini bisa untuk meningkatkan efisiensi pekerjaan di internal BRI sendiri. Asmawi mengatakan, BRI ingin menjadi paperless company. Apa itu?

Dia ingin mengurangi penggunaan kertas dalam persoalan administrasi dan juga seluruh pekerjaan di kantor. BRI ingin menggunakan sejumlah aplikasi berbasis teknologi untuk menunjang pekerjaan di kantor.

"Contohnya seperti izin cuti, pengiriman dokumen, sampai aplikasi pembuatan keputusan dari atasan," jelas Asmawi.

Kemudian, pengajuan persetujuan kredit juga sudah mulai menggunakan aplikasi, sehingga prosesnya bisa lebih cepat.

Lalu, karena pekerjaan di kantor sudah terbantu aplikasi berbasis teknologi ini, maka Asmawi berencana mengurangi jumlah karyawan di belakang meja (back office) yang jumlahnya saat ini sekitar 11.000 orang.

Sejumlah karyawan di belakang meja akan dipindahkan menjadi tenaga pemasaran. Sehingga bisnis BRI makin meningkat ke depan.

Asmawi mengatakan, bahkan untuk pelatihan wartawan di daerah, teknologi satelit bisa memunculkan efisiensi. Pegawai di daerah tidak perlu dikirim ke luar daerahnya untuk melakukan pelatihan.

"Sekarang kami sudah mulai melakukan pelatihan karyawan dengan aplikasi e-learning. Ini makin banyak yang dihemat, seperti biaya penginapan dan lainnya," jelas Asmawi.

Satelit BRIsat sekarang sedang dalam proses pengetesan hingga 30 hari, sebelum nantinya diserahkan (hand over) dari pembuat satelit, yaitu SSL asal Amerika Serikat.

Menurut rencana, satelit BRI akan bertahap mulai digunakan pada Agustus 2016. Satelit akan dikontrol langsung oleh BRI pada fasilitasnya di Ragunan dengan 53 karyawan. Dan fasilitas cadangan di Tabanan, Bali.

Satelit BRIsat menjadi era baru bagi industri perbankan dunia. Bagi BRI banyak manfaat dari satelit ini, termasuk menghemat biaya telekomunikasi, karena selama ini BRI menyewa satelit.

(dnl/ang)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads