Inggris Keluar dari Uni Eropa, Ini Respons Gubernur BI

Inggris Keluar dari Uni Eropa, Ini Respons Gubernur BI

Maikel Jefriando - detikFinance
Jumat, 24 Jun 2016 15:15 WIB
Foto: Rachman Haryanto
Jakarta - Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo ternyata tidak pernah membayangkan Inggris akan keluar dari Uni Eropa (UE). Agus kaget dengan hasil pemungutan suara yang baru saja berlangsung di Inggris.

"Kita meyakini cukup kaget dunia menghadapi hal ini (Inggris keluar dari UE)," tegas Agus di kantornya, Jakarta, Jumat (25/6/2016).

Implikasi jangka panjang dari persoalan ini akan cukup sulit bagi perekonomian dunia. Kajian BI, kata Agus memproyeksikan perekonomian Inggris bisa turun 7% pada 2030 mendatang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita tahu nanti yang akan ada implikasi kepada jangka panjang, malah kajian kita mengatakan di tahun 2030 ekonomi Inggris bisa terjadi penurunan 7%," ujarnya.

Sekarang fokus masih berada pada pasar keuangan. Secara umum mata uang global akan melemah, termasuk poundsterling, euro maupun rupiah. Agus memastikan hal tersebut tetap dijaga.

"Yang penting kita tetap bisa jaga. Kita lihat yang di poundsterling dia turun sampai 10-11% tadi dan kita lihat volatilitasnya naik sampai ke 11%, jadi itu menunjukan bahwa poundsterling dalam tekanan, sedangkan di Indonesia kita tahu ada pelemahan 1% tapi kita harapkan bisa kita jaga," terang Agus (mkl/hns)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads