Demikian dikatakan Menteri Perekonomian, Darmin Nasution saat ditemui di kantornya, Lapangan Banteng, Jakarta, Jumat (24/6/2016).
"Kami melihat bahwa apa yang terjadi di pasar keuangan kita ini, terutama barang kali kalau di pasar saham, tentu itu akan dengan cepat pulih kembali. Tetapi apa yang terjadi di pasar nilai tukar, tidak. Kita, di tengah-tengah lah, nggak terlalu tinggi dan nggak termasuk yang rendah," jelas dia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengakhiri perdagangan Jumat (24/6/2016), IHSG ditutup turun 39,740 poin (0,82%) ke 4.834,569. Sementara indeks LQ45 ditutup melemah 6,380 poin (0,77%) ke 824.616.
Hal tersebut, kata Darmin, menunjukkan jika perekonomian Indonesia memiliki ketahanan yang cukup baik.
"Itu menunjukkan bahwa ekonomi kita, kita ingat semua bahwa Bank Dunia beberapa hari lalu dalam menyampaikan laporan pertumbuhan ekonomi kuartal dua, mengatakan bahwa Indonesia saat ini posisinya resilience (relatif punya ketahanan)," ucap dia.
Darmin menambahkan, pemerintah bersama pihak-pihak terkait terus memantau perkembangan dari Brexit ini. Darmin meyakini, hal tersebut tidak mengkhawatirkan.
"Kami juga jaga komunikasi, dan monitor apa yang terjadi negara-negara tersebut. Selanjutnya dengan BI, Pemerintah terus berkomunikasi untuk memonitor dan membicarakan hal-hal apa yang perlu dikerjakan. Tapi kami sangat percaya bahwa situasi tidak mengkhawatirkan," tandasnya. (drk/hns)