Kegiatan yang bertajuk "Gerakan Peduli Koin Nasional" ini dihadiri oleh Deputi Gubernur BI Ronald Waas, Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Tirta Segara, Walikota Jakarta Pusat Mangara Pardede, dan sejumah direksi bank.
"Bagi BI sirkulasi koin adalah masalah yang harus ditanggulangi. Nilai yang kembali pada kami masih sedikit. Dalam satu dasawarsa terakhir jumlah nominal uang koin yang kami produksi mencapai 6 triliun. Dan yang kembali hanya 900 miliar atau 16%," kata Deputi Gubernur BI Ronald Waas di Lapangan Lenggang Jakarta, Monas, Sabtu (25/06/16).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Uang koin sering dianggap nilainya kecil, padahal masih menjadi simbol negara dan fungsi transaksi perbankan. Fenomena yang terjadi, masyarakat memperlakukan uang koin bukan sebagai alat transaksi. Dan nilainya sering digantikan oleh permen, mahar, bahkan permainan anak-anak," ungkapnya.
Selain memfasilitasi penukaran uang logam serta penukaran uang logam dengan uang elektronik, Bank Indonesia juga memfasilitasi masyarakat untuk dapat melakukan penukaran uang rupiah pecahan kecil, penukaran uang rusak dan lusuh, serta edukasi uang rupiah.
"Mulai saat ini mari kita gunakan koin kita, dan gunakan rupiah dengan bijak," pungkasnya. (hns/hns)