Nilai tukar rupiah juga terkena imbas. Meskipun tidak terlalu parah. Sekarang Bank Indonesia (BI) masih terus memantau efek lanjutan dari peristiwa tersebut.
"Yang harus pantau lebih lanjut apakah ada second round impact dari brexit. Pantau juga jangan-jangan ada referendum kedua. Katanya ada 3 juta orang di Inggris yang mau referendum kedua," kata Deputi Gubernur Senior Mirza Adityaswara di Kantor Pusat BI, Jakarta, Selasa (28/6/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sekarang Inggris harus melakukan agreement-agreement baru," ujarnya.
BI memperkirakan ekonomi Inggris akan turun dalam beberapa tahun ke depan. Berbagai negara yang terlibat langsung dengan Inggris harus mulai waspada. Sementara dengan Indonesia, porsi perdagangan hanya kecil.
"Diprediksi perekonomian Inggris akan turun. Gejolak keuangan sempat terasa di Asia, itu sifatnya temporer," pungkasnya. (mkl/hns)











































