Kendati demikian, menurut Gubernur Bank Indonesia (BI), Agus Martowardojo, sentimen negatif dari Brexit hampir tak berdampak signifikan pada makro ekonomi Indonesia.
"Ketika kondisi global melemah termasuk rencana Inggris keluar dari EU sebenarnya tekanan buat banyak negara. Tapi buat Indonesia kita bisa terjaga," katanya ditemui usai halalbihalal di kantor BI, Jalan MH Thamrin, Jakarta, Senin (11/7/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita lihat hal ini akibat fundamental ekonomi kita yang baik, dan juga ada tax amnesty yang UU-nya baru saja disetujui, ada APBN-P yang juga sudah disetujui," ucap Menteri Keuangan era Presiden SBY tersebut.
Bahkan, lanjut dia, sentimen positif pada ekonomi Indonesia di tengah isu Brexit, ditunjukkan dengan derasnya dana asing yang masuk ke pasar keuangan domestik. Kondisi ini membuat rupiah semakin stabil.
"Kita tahu minggu lalu ada info terkait lapangan kerja di AS yang menunjukkan perbaikan, yang biasanya membuat tekanan pada nilai tukar negara berkembang. Tapi, tadi pagi kita lihat rupiah menunjukkan penguatan, artinya cukup banyak dana masuk ke Indonesia, dan banyak korporasi melepas valuta asingnya," terang Agus. (drk/drk)