Dengan diterbitkannya Negotiable Certificate Deposit (NCD), bank pelat merah itu memberikan lebih banyak alternatif pilihan kepada mereka yang ingin merepatriasi dananya di perbankan.
"NCD kan kita sudah terbitkan, tapi kan seumpama ada animo yang namanya penawaran umum berkelanjutan ya bisa saja. Bisa, NCD sangat terbuka," jelas Direktur Treasury BNI, Panji Irawan, di Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Selasa (12/7/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain NCD, BNI juga tengah mengembangkan instrumen keuangan lainnya untuk menampung dana WNI yang pulang ke tanah air. Reksa dana menjadi salah satu alternatif bagi mereka yang ikut tax amnesty untuk menanamkan dananya selama 3 tahun.
"Reksa dana juga bisa, BNI kan punya BNI Sekuritas dan BNI manajer investasi. Dua-duanya bisa," tutur Panji.
Namun, bank berkode BBNI itu tetap memberikan kebebasan kepada investor untuk memilih instrumen keuangan yang diinginkan. Instrumen keuangan yang banyak dipilih investor saat ini antara lain deposito, reksa dana, hingga obligasi.
"Tergantung nanti yang investor yang akan menentukan, dia comfortable (nyaman) di mana. Bank kan bisa ngeladenin (melayani) yang mau beli obligasi, bank juga bisa ngeladenin kalo dia mau beli reksa dana. Begitu juga dia bisa terima kalo dia mau taruhnya di deposito, atau, produk lain yang dia mau," tutup Panji. (ang/ang)











































