Ketua OJK: Krisis Bisa Datang Kapan Saja, Industri Keuangan Harus Kuat

Ketua OJK: Krisis Bisa Datang Kapan Saja, Industri Keuangan Harus Kuat

Maikel Jefriando - detikFinance
Jumat, 22 Jul 2016 10:30 WIB
Foto: Maikel Jefriando
Jakarta - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman D Hadad menginginkan industri keuangan yang berdaya tahan kuat, mengingat krisis keuangan bisa datang kapan saja, bahkan dalam rentang waktu yang tidak terlalu lama.

Demikian diungkapkan Muliaman dalam kegiatan seminar di Kantor OJK, Jakarta, Jumat (22/7/2016).

"Industri keuangan harus mampu kekuatan diri sendiri. Karena kita tahu krisis datang dan pergi tanpa diundang. Krisis bisa datang dengan frekuensi besar, kecil, menengah, dari dalam dan luar serta ke depan itu periodenya semakin singkat," jelasnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Muliaman mencontohkan, yang terjadi beberapa waktu sebelumnya, seperti Yunani yang tiba-tiba menderita krisis karena utang yang membengkak dan Inggris dengan hasil referendum keluar dari Uni Eropa atau dikenal dengan nama Brexit.

"Tentu suka atau tidak suka, karena tiba-tiba saja ada Brexit, tiba-tiba ada Yunani," ujar Muliaman.

Memang, kata Muliaman, tidak ada pengaruh yang datang secara langsung ke Indonesia. Akan tetapi, dengan ekonomi yang terbuka, kejadian yang terjadi di belahan dunia mana pun bisa memberikan sentimen negatif terhadap pasar keuangan, termasuk di Indonesia.

"Sebenarnya itu di luar kontrol, tapi karena sistem ekonomi begitu terbuka ada dampak yang dirasakan, meskipun tidak signifikan," tukasnya.

"Oleh karena itu kita harus bangun industri keuangan yang berdaya tahan dan tumbuhkan kepercayaan. Apa yang mungkin dilakukan. Tentu saja semua ada perannya masing-masing, termasuk industri keuangan itu sendiri," pungkasnya. (mkl/drk)

Hide Ads