Indonesia juga dituntut untuk mengembangkan potensi ekonomi kreatif, salah satunya lewat industri kreatif. Industri pariwisata di Indonesia saat ini dinilai belum diolah secara maksimal. Sehingga dirasa perlu dikombinasikan dengan budaya lokal setempat.
"Saya sepakat dalam jangka pendek yang dibutuhkan adalah ekonomi kreatif, gelombang keempat dari peradaban manusia. Seperti di Korea dia tidak mau mengadaptasi model ekonomi lain, tapi mereka justru membuat model sendiri. Maka mereka bisa mengembangkan ekonomi kreatif, budaya kreatif, wisata kreatif," jelas Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Lampung Arief Hartawan saat diskusi Diversifikasi Ekonomi untuk Mendorong Pertumbuhan yang Berkelanjutan di Kantor BI Lampung, Jumat (29/7/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Makanya kita lihat banyak orang yang mau lihat Istana Jang Geum. Dengan satu paket kreatif bisa mengembangkan ekonomi. Ini yang harus dikembangkan. Apakah bisa dalam jangka pendek. Maka perlu ada terobosan dan usaha kuat," kata Arief.
Dalam jangka pendek, pemerintah perlu mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) untuk mengelola ekonomi kreatif lewat sektor pariwisata.
"Jadi yang harus dipersiapkan adalah SDM kita," tutup Arief. (drk/drk)











































