Lalu apakah pengetatan kebijakan moneter tetap akan dilakukan dengan menaikkan suku bunga acuan?
"Saya pikir terlalu dini untuk mengarahkan kebijakan moneter kepada pengetatan tahun ini. Karena ini tergantung data dan dilihat secara luas," kata Presiden Bank Sentral New York Amerika Serikat (AS), William C Dudley, dalam kegiatan seminar bersama antara BI dan Federal Reserve Bank of New York di Hotel Sofitel, Nusa Dua, Bali, Senin (1/8/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saat ini hanya ada celah yang sangat pendek untuk menentukan arah dari kebijakan moneter," imbuhnya.
Kemudian perekonomian AS juga bergantung terhadap kondisi global. Misalnya dengan penguatan dolar AS terhadap banyak mata uang, membuat produk ekspor tidak memiliki daya saing dari sisi harga.
"Jika prospek ekonomi di luar negeri memburuk dan ini menyebabkan negara-negara asing kehilangan modal karena lari ke AS dan ini membuat dolar menguat terlalu drastis," jelas Dudley.
Di samping itu, AS juga mempertimbangkan dampak dari kebijakan moneter yang akan ditempuh. Baik untuk AS sendiri, maupun negara-negara lainnya. Sehingga diperlukan manajemen risiko dalam kebijakan.
"Jadi pertama bagaimana kita melihat prospek terhadap kebijakan tersebut dan yang kedua adalah efektivitas moneter ke depannya," paparnya. (mkl/wdl)