"Ini kondisi yang meningkat dibandingkan kuartal II tahun lalu dan kuartal I-2016. Bagi BI menyambut baik hal itu, dan prediksi kita 4,94%, tetapi ternyata mencapai 5,18%," kata Agus, dalam acara '10th International Conference Bulletin of Monetary Economic and Banking' di Kantor Pusat BI, Jakarta, Senin (8/8/2016).
Secara keseluruhan memang terlihat ada peningkatan, terutama dari sisi konsumsi rumah tangga (RT), investasi pemerintah dan swasta. Sisi ekspor memang masih dalam posisi negatif, akan tetapi sudah lebih baik dibandingkan kuartal sebelumnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari sisi produksi, sektor pertanian memberikan konstribusi yang cukup besar untuk perekonomian kuartal II-2016. Ini seiring dengan panen raya yang biasanya terealisasi pada kuartal I-2016 bergeser ke kuartal II-2016.
"Kita lihat ada panen yang tertunda dan terefleksi di kuartal II memang membuat ekonomi di kuartal II itu lebih baik," terang Agus.
Agus menambahkan, realisasi tersebut membuktikan kondisi Indonesia yang lebih baik dibandingkan dengan kebanyakan negara di dunia yang mengalami perlambatan ekonomi cukup serius.
"Walaupun kondisi dunia masih tidak baik dan betul-betul lamban, tapi ekonomi Indonesia dalam kondisi stabil dan membaik," tukasnya. (mkl/wdl)