Pemerintah Pangkas Belanja, Gubernur BI Khawatir

Pemerintah Pangkas Belanja, Gubernur BI Khawatir

Maikel Jefriando - detikFinance
Senin, 08 Agu 2016 12:10 WIB
Foto: Lamhot Aritonang
Jakarta - Pemerintah telah mengumumkan pemotongan anggaran belanja Rp 133,8 triliun pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2016.

Gubernur Bank Indonesia (BI), Agus Martowardojo, mengkhawatirkan komponen belanja yang dipotong adalah untuk infrastruktur, sebab akan berpengaruh terhadap kondisi perekonomian nasional.

"Kami khawatir itu di anggaran pembangunan dan infrastruktur. Ini akan disampaikan saat Rapat Dewan Gubernur (RDG) untuk dibahas," ujar Agus, dalam acara '10th International Conference Bulletin of Monetary Economic and Banking di Kantor Pusat BI, Jakarta, Senin (8/8/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Agus mengharapkan, pemotongan belanja ditujukan untuk komponen yang tidak bersifat struktural. Misalnya, perjalanan dinas, perbaikan gedung perkantoran pemerintah, seminar dan sejenisnya.

"Kalau pemotongan anggaran dilakukan, asal bisa dipotong di anggaran yang tidak cukup struktural dan tak berdampak ke ekonomi secara umum. Kami merasa itu baik," terangnya.

Secara umum, Agus menilai, pemotongan belanja adalah langkah yang tepat untuk menyeimbangkan kondisi anggaran. Realisasi penerimaan diproyeksi jauh berada di bawah target, sedangkan defisit anggaran dibatasi pada level 3%, sehingga solusinya adalah pemangkasan belanja.

"Pemerintah telah mengumumkan pemotongan anggaran. Jadi seandainya belanja diturunkan, tidak perlu dikeluarkan surat utang menutupi itu ," pungkasnya.

Tahun ini, BI masih optimistis perekonomian Indonesia bisa tumbuh 5,1% atau berada dalam rentang yang diproyeksikan sebelumnya. "Kuartal III nanti akan ada 5,2%. Nanti sepanjang tahun di kisaran 5,1%," imbuhnya. (mkl/wdl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads