Indikator Ekonomi Membaik, Kapan BI Turunkan Bunga Acuan?

Jakarta - Seluruh indikator perekonomian pada kuartal II-2016 membaik. Baik dari sisi pertumbuhan ekonomi, inflasi serta defisit transaksi berjalan (current account deficit/CAD).

Ekonomi tumbuh 5,18% pada kuartal II-2016 atau berada di atas proyeksi Bank Indonesia (BI) yang sebesar 4,94%. Inflasi pada Juli tercatat 0,69% dan 3,21% secara year on year (yoy), sejalan dengan proyeksi BI sebesar 4+-1% untuk 2016. Defisit transaksi berjalan terjaga di kisaran 2%.

Kapan BI akan menurunkan suku bunga acuannya?

"Semua baik, dan kami masih dorong pertumbuhan ekonomi dan ruang pelonggaran moneter itu ada. Hanya masalah timing," jelas Deputi Gubernur BI Perry Warjiyo di kantor pusat BI, Jakarta, Senin (8/8/2016).

Informasi saja, mulai Agustus 2016, BI akan mengubah suku bunga acuannya dari BI Rate menjadi 7 Days Reverse Repo Rate.

Waktu untuk menentukan penurunan suku bunga, kata Perry, dilihat berdasarkan dua hal. Pertama, proyeksi kondisi pasar keuangan yang terjadi dalam dua bulan terakhir dengan waktu ke depannya.

"Kondisi pasar apakah Juni-Juli tepat nggak dibanding November-Desember, itu bacaan ekonomi pasar dan nanti itulah masing-masing pandangan Dewan Gubernur baik global atau domestik," terang Perry.

Kedua, lebih spesifik kepada sasaran inflasi. Hingga sekarang memang terkendali, akan tetapi ada beberapa risiko yang dimungkinkan muncul dan mengerek lonjakan inflasi.

"Proyeksi kita kayak inflasi kan rendah tapi ada beberapa risiko," ujarnya. (mkl/drk)