Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo menilai, posisi rupiah saat ini merupakan cerminan dari fundamental ekonomi Indonesia.
"Kalau sekarang ini ada di kisaran Rp 13.000 lebih, itu adalah cerminan dari fundamental ekonomi Indonesia," ujar Agus saat ditemui di Gedung BI, Jakarta, Senin (15/8/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sudah happy dengan rupiah yang sekarang?
"Kalau kita meyakini bahwa nilai tukar rupiah yang sekarang dan yang kita ikuti selama 1 bulan terakhir, itu mencerminkan fundamental ekonomi Indonesia," ucap dia.
Agus mengungkapkan, selain dari fundamental ekonomi yang terjaga, penguatan rupiah saat ini juga ditopang derasnya dana asing masuk dalam negeri.
"Dan kalau kita melihat ada perubahan nilai tukar, selain dari fundamental ekonomi kita, juga ada pengaruh dari besarnya dana masuk ke Indonesia dan minat daripada korporasi di Indonesia untuk melepas valuta asingnya," tuturnya.
Agus menambahkan, BI akan selalu ada di pasar untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah agar tidak terlalu kuat atau pun lemah.
"BI selalu akan ada di pasar untuk meyakinkan bahwa nilai tukar kita tidak jauh atau tidak lepas atau tidak berlebihan atau kurang dibandingkan fundamental kita. Karena kalau itu ada kelebihan atau kekurangan, BI pasti akan melakukan upaya untuk menjaga dia mencerminkan fundamental ekonomi kita," pungkasnya. (drk/feb)