Bank Indonesia (BI) akan menggunakan acuan baru penetapan suku bunga yang disebut 7 days reverse repo rate menggantikan aturan lama yakni BI Rate.
Menurut Direktur Treasury and Market Bank Mandiri, Pahala N. Mansury, dampak nyata yang akan dirasakan masyarakat adalah rendahnya bunga pinjaman yang diberikan perbankan.
"Saya tidak bicara besaran, berapa turunnya. Tapi ini memberi ruang bagi bank untuk juga menurunkan bunganya," kata dia ditemui di Hotel Millenium, Jakarta, Senin (15/8/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal ini mempengaruhi besaran suku bunga pinjaman yang diberikan Bank Indonesia kepada bank alias lending facility (LF). Bank kata Pahala, memang sering membutuhkan tambahan likuiditas alias uang tunai.
"Seperti saat Lebaran. Orang butuh tarik dana tunai untuk menberi THR ke karyawan atau keponakan. Nah saat seperti itu kita butuh banyak uang tunai. Kalau kas kita kurang kita harus tutupi kekurangan itu," sambung dia.
Ada dua cara yang bisa ditempuh. Pertama adalah meminjam bank lain atau meminjam dari Bank Indonesia. Pinjaman dari Bank Indonesia itu disebut sebagai lending facility (LF).
"Karena bunga LF lebih rendah, cost kami juga akan ikut turun. Kami juga punya ruang untuk juga menurunkan bunga pinjaman kami ke masyarakat. Tapi besarannya berapa? Harus dihitung lagi. Karena seperti yang tadi saya bilang, kebijakan ini masih baru," tandas pahala.











































