Peningkatan jumlah agen asuransi jiwa di Indonesia belakangan ini dianggap sebagai peluang bisnis yang menjanjikan karena mulai banyak masyarakat yang peduli akan kesehatannya. Selain itu, persepsi agen asuransi jiwa sebagai sales yang terkesan kurang menjanjikan dari segi profesi perlahan memudar.
Hal ini diungkapkan oleh Ketua Umum Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), Hendrisman Rahim saat konferensi pers Million Dollar Round Table (MDRT) Day 2016 di Rumah AAJI, Kebon Melati, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat (19/8/2016).
"Dari sisi jumlah kemi mencatat agen 513.000 orang atau naik 13,7% dibandingkan kuartal-2015. Agen asuransi jiwa dicari masyarakat sebagai peluang karir juga menjanjikan. Persepsi agen sebagai sales lambat laun pudar," terang Hendrisman.
Hendrisman menambahkan bahwa pertumbuhan jumlah agen asuransi jiwa dalam tiga tahun terakhir mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Tercatat terjadi lonjakan jumlah agen asuransi jiwa sebesar 19,9%. Hadirnya agen asuransi jiwa juga dinilai sebagai representatif dari asuransi jiwa dalam mengedukasi masyarakat tentang pentingnya kesehatan.
"Peran para agen dalam mengedukasi masyarakat sangat penting. Pertumbuhan jumlah agen asuransi rata-rata 19,9% dalam 3 tahun terakhir," tutur Hendrisman.
Untuk memenuhi kebutuhan jumlah agen asuransi jiwa di dalam negeri, AAJI terus berupaya menjaring para agen lebih banyak lagi agar mampu mengedukasi masyarakat tentang pentingnya kesehatan. Jumlah premi yang terhimpun dari para agen asuransi jiwa juga terbilang tumbuh positif setiap tahunnya.
"Kami berupaya meningkatkan proporsional agen. Kami mencatat premi yang luar biasa positif," kata Hendrisman.
Pihaknya menambahkan bahwa jumlah agen asuransi jiwa di Indonesia masih didominasi oleh usia 36-50 tahun sebesar 40% atau sekitar 204.000, sedangkan jumlah agen asuransi jiwa yang berusia 26-35 tahun tercatat sebesar 36% atau 182.000 agen.
Ikut Organisasi Ini, Agen Asuransi Jiwa Bisa Berguru dengan Ahli Asuransi Dunia
Jumlah agen asuransi jiwa di Indonesia hingga saat ini tercatat lebih dari 513.000 orang dengan jumlah usia dari 26-50 tahun. Angka ini mengalami peningkatan lebih dari 13,7% dibandingkan periode yang sama di tahun lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tentu jumlah agen asuransi jiwa Indonesia yang tergabung dalam MDRT meningkat sebesar 7,9% dari 860 anggota di tahun lalu. Dengan demikian Indonesia masuk ek dalam peringkat 3 besar di kawasan Asia Tenggara.
Dengan menjadi anggota MDRT, para agen asuransi dapat terhubung dengan para profesional asuransi dan industri keuangan lainnya. Mereka dapat saling berbagi pengalaman ke lebih dari 44.000 agen asuransi dan keuangan dari 77 negara di dunia.
"Saat ini keanggotaan MDRT global mencapai 44.000 profesional bidang jasa asuransi jiwa dan finansial yang berasal dari 450 perusahaan dari 77 negara di dunia. Keanggotaan MDRT diakui secara internasional sebagai standar mutu tinggi di dunia jasa asuransi jiwa dan finansial," terang Country Chair MDRT Indonesia, Aryani P. Razik.
Dengan menjadi anggota MDRT, para agen asuransi dapat langsung belajar dari pengalaman para ahli asuransi dari berbagai dunia. Sehingga para agen asuransi di Indonesia khususnya dapat mengambil ilmu dari pelaku asuransi dari 77 negara untuk menjaring lebih banyak nasabah asuransi.
"Kelebihan menjadi anggota MDRT bisa dapat first idea dari praktisi langsung, Member juga bisa ikutan annual meeting, bisa terhubung dengan top leader dan top producer lintas dunia. Jadi member MDRT bisa belajar dengan mentor siapapun," tutur Aryani.
Dirinya menargetkan ada 1.000 agen asuransi jiwa yang dapat bergabung dengan MDRT di tahun ini. Hingga pertengahan tahun 2016, jumlah anggota MDRT Indonesia sudah mencapai 928 orang. Untuk mencapai target tersebut, MDRT Indonesia rutin menggelar sosialisasi pentingnya tergabung dalam MDRT ke perusahaan asuransi.
"3 sampai 5 tahun pertumbuhan MDRT 15% sampai 20% per tahun. Tahun ini target lebih dari 1000 anggota. Sosialisasi MDRT ke perusahaan lokal," kata Aryani.
Adapun syarat untuk menjadi anggota MDRT, seorang agen asuransi perlu mengantongi premi dari penjualan pribadi sebesar Rp 544.788.200, akumulasi premi pertama per tahun. Sementara itu, untuk masuk ke dalam kualifikasi yang lebih tinggi yaitu Court of The Table (COT) dan Top of The Table (TOT), seorang agen harus mengumpulkan premi masing-masing sebesar RP 1.634.364.600 dan Rp 3.268.884.800 per tahunnya.
MDRT Day 2016 Akan Digelar
MDRT Indonesia menargetkan ada 1.000 agen asuransi yang tergabung dalam MDRT. Sejalan dengan itu, Seminar MDRT Day 2016 juga akan kembali digelar dengan tema "Balance Life, Changing Lives" pada tanggal 25 Agustus 2016 di Kasablanka Ballrom, Mall Kota Kasablanka lantai 3.
"Konsep itu yang akan kita angkat dari tema MDRT Day tahun ini. Tidak hanya fokus finance, karir juga, education, financial, charity, dan service. Memberikan kehidupan lebih seimbang," tutur Chairman of MDRT Day 2016, Bonita Larope.
Adapun pembicara yang akan hadir dalam MDRT Day 2016 sebagian besar merupakan para agen profesional yang telah menjadi anggota MDRT lebih dari 10 tahun. Para pembicara yang dimaksud antara lain mulai dari level pembicara internasional, yakni Solomon Hicks (MDRT Life Member, 20 tahun COT, 17 tahun TOT), Stuart Shee Y K (MDRT Life Member), Adelia Chung (Mantan Presiden MDRT, 30 tahun MDRT Life Member, 24 tahun COT, 11 tahun TOT), dan Spencer Dung (Ast. VP Foresters, Financial Chariman of the Young, Advisors for NAIFA –California).
Sementara pembicara lokal akan hadir, antara lain Miss Indonesia 2015, Imelda Fransisca dan Chairman of Cancer Awareness, Community Tongue Cancer, Elisabeth Meliana. Selanjutnya, hadir pula untuk breathtaking sales idea, yakni Miliana (7 tahun MDRT member), Johan Fanggara (2 tahun MDRT member), dan Dr. Anita Jamin, (3 tahun MDRT member).
"Para pembicara yang hadir akan memberikan dan berbagi kisah sukses mereka selama menjadi anggota MDRT. Mereka akan bicara mengenai perjalanan di bisnis asuransi jiwa, yang lalu, sekarang, dan ke depannya. Mereka juga akan berbagi mengenai apa yg menginspirasi mereka untuk menjadi sukses di bisnis ini," papar Bonita.