Namun hingga saat ini, masih banyak warga yang enggan pindah dan mengisi rusunawa tersebut lantaran diharuskan bayar uang sewa sekitar Rp 5.000/hari.
Namun Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Poernama alias Ahok, tak bosan memberikan pengertian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ahok pun menjelaskan, dengan masuk ke rusun, masyarakat akan mendapat banyak manfaat yang melebihi biaya sewa yang ia bayarkan setiap hari.
"Bapak-ibu bayar rusun Rp 5.000-15.000 sehari, tapi bapak-ibu kita subsidi. Kalau KTP-nya rusun, bapak-ibu naik TransJakarta se jabodetabek, itu gratis," kata dia.
Hal ini bisa mengruangi biaya transportasi orang yang tinggal di rusun-rusun sewa yang disediakan pemprof DKI Jakarta. Bukan hanya naik bus Trans Jakarta saja. Manfaat lain pun bisa dirasakan.
"Kalau jadi warga rusun, anak Bapak Ibu otomatis kami daftarkan dapat kartu KJP dan KJS. Pendidikan semua kami tanggung. Terus kalau anak bapak ibu kuliah di perguruan tinggi negeri di seluruh Indonesia, kami berikan bantuan Rp 18 juta setahun untuk biaya hidup. Itu kami berikan sampai selesai," kata Ahok.
Dengan segala fasilitas yang diberikan ini, menurut Ahok, tak ada alasan lagi seseorang tidak mau direlokasi atau dipindahkan ke rusunawa.
"Sekarang kalau bapak-ibu bayar rusun Rp 5.000-15.000 sehari, tapi semua biaya hidup disubsidi, sudah balik modal lu. Makanya dipindahkan ke rusun jangan susah. Semakin susah, kamu semakin dapat fasilitasnya jelek," tegas Ahok. (dna/ang)