Saat ini, UMKM berkontribusi sebesar 70% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia. Ke depannya, diharapkan pertumbuhan UMKM yang kian masif dapat memberikan kontribusi terhadap PDB hingga 80%.
"Jadi kami ingin dorong agar UKM yang sebelumnya pada 1997-1998 krisis Indonesia bisa diselamatkan dengan pertumbuhan ekonomi UMKM. Kita sekarang mengharapkan UMKM berkembang. Sekarang kontribusi UMKM ke PDB 70%, kalau bisa naik jadi 80%," kata Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo saat pameran UMKM binaan BI di Balai Kartini, Jakarta, Jumat (26/8/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"UMKM yang punya akses ke sistem keuangan 19,8%, tapi akses itu berbentuk kredit UMKM, yang sistem keuangan 34%," kata Agus.
Ditemui di tempat yang sama, Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Triawan Munaf menyebutkan, daya serap tenaga kerja dari UMKM yang bergerak di bidang fashion sangat tinggi. Hal ini terlihat dari jumlah UMKM fashion di Indonesia yang berjumlah 400.000. Angka ini tentu memberikan pengaruh bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia.
"Ini usaha di bidang fashion lebih dari 400.000. Bayangkan berapa orang yang dipekerjakan di sana dan banyak juga multiplier effect-nya. Kita harapkan makin banyak UMKM yang dibina Bank Indonesia," ujar Triawan.
Dari sisi ekspor, ekonomi kreatif juga berkontribusi terhadap nilai ekspor Indonesia sebesar 7%. Pertumbuhan industri kreatif yang kian menjamur diharapkan mampu menyumbang ekspor Indonesia yang lebih besar lagi.
"Paling nggak dari sisi ekspor, ekonomi kreatif bisa kontribusi 7%. Semoga bisa naik karena ini win-win karena nggak perlu nunggu infrastruktur, tinggal dikembangkan," ujar Triawan. (drk/drk)