Dengan dilonggarkannya rasio LTV, BI optimistis pertumbuhan KPR bertambah 3,7% year on year (yoy) hingga semester I-2017. Sepanjang semester I-2016, pertumbuhan KPR mencapai 8,0%, sehingga diperkirakan pertumbuhan KPR hingga semester I-2017 menjadi 11,7%.
"Dengan adanya penurunan DP ini, KPR bisa tumbuh 3,7%," terang Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Makroprudensial BI Filianingsih Hendarta saat jumpa pers di Gedung Thamrin Kompleks BI, Jakarta Pusat, Rabu (31/8/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pada saat menghitung 3,7% itu kan kita ngomong satu tahun yoy bisa berapa. Itu data harus dikalibrasi lagi. Itu kan Juni, dari Juni sampai sekarang kan sudah ada perubahan suku bunga, berubah nilai tukar berubah, dan yang lainnya," tambah dia.
Dirinya menambahkan bahwa berbagai kemungkinan masih bisa terjadi dengan pengaruh eksternal. Misalnya pengaruh brexit hingga kenaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve. Berbagai kemungkinan dapat mempengaruhi pertumbuhan KPR di dalam negeri.
"Kalau tren suku bunga turun nanti kami akan hitung lagi. Pada saat harga komoditi membaik itu juga akan berpengaruh. Saat The Fed menaikkan suku bunganya dan brexit akan berpengaruh juga," kata Filianingsih. (dna/dna)











































