"Dengan begitu diharapkan agresifitas penyaluran semakin tinggi untuk mendorong percepatan penyaluran KUR setiap bulannya. Maka, jumlah penyalur KUR sebanyak 28 bank dan LKBB," kata Braman pada acara perjanjian kerja sama pembiayaan antara Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) dengan penyalur KUR (bank dan nonbank) dalam skema subsidi bunga KUR, di Jakarta, Senin (5/9/2016).
Braman menyebutkan, ke-12 bank dan LKBB penyalur KUR baru tersebut adalah BCA, Bank Permata, Bank Sinarmas, BPD Kalbar, BPD NTT, BRI Agroniaga, Bank Jabar Banten, BPD Kalsel, BPD Jambi, BPD Papua, Adira Finance, dan Mega Central Finance.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Braman menjelaskan, realisasi penyaluran KUR hingga 29 Agustus 2016 sebesar Rp 64,7 triliun kepada 2.983.417 debitur. Di antaranya, BRI sudah menyalurkan Rp 48,723 triliun kepada 2.749.800 debitur, Bank Mandiri Rp 7,763 triliun kepada 197.438 debitur, BNI Rp 8,144 triliun kepada 32.747 debitur.
Sisanya terbagi di Bank Sinarmas, Bank NTT, Bank Kalbar, Bank DIY, BPD Bali, BPD Sumut, dan Bank BPTPN.
"Presiden Jokowi dalam setiap kesempatan selalu mengingatkan Menkop UKM agar terus mendorong penyaluran KUR", kata Braman.
Menurut Braman, dengan adanya tambahan penyalur KUR, maka diharapkan target bisa terealisasi pada akhir Desember.
"Sebenarnya targetnya selesai di November, namun ada pelemahan dan penurunan sedikit dalam penyaluran KUR. Namun, dengan adanya penambahan jumlah penyalur KUR, maka kami optimistis, pada akhir Desember tahun ini dapat diwujudkan", tandas Braman.
Meski begitu, Braman menambahkan, pihaknya akan terus mendorong agar koperasi dapat juga menyalurkan KUR. Hingga kini, baru satu koperasi yang lolos verifikasi untuk menyalurkan KUR, yaitu Kospin Jasa.
"Untuk itu, kita berharap agar Permenko 13/2015 dapat segera direvisi. Kalau tidak, maka koperasi tidak memiliki payung hukum untuk menyalurkan KUR. Mudah-mudahan, Minggu ini sudah bisa diselesaikan", pungkas Braman. (drk/drk)











































