Otoritas Jasa keuangan (OJK) masih tetap menargetkan pertumbuhan kredit perbankan tahun ini di kisaran 11-12%.
Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D Hadad mengatakan, pihaknya masih akan menunggu hasil evaluasi implementasi dari Rencana Bisnis Bank (RBB) hingga akhir September 2016.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Muliaman mengungkapkan, meskipun demikian, sejumlah bank-bank besar justru merevisi ke atas pertumbuhannya.
"Bank-bank besar malah lebih tinggi dari target. Yang banyak itu bank-bank menengah yang pertumbuhannya ke bawah," tambahnya.
Sementara itu, total pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) mulai merangkak naik. Kredit bermasalah atau Non Performing Loan (NPL) juga masih terjaga baik. Meski demikian, Muliaman tak menyebut angka pasti.
"Saya kira seperti yang saya sampaikan sebelumnya, sebetulnya posisi Mei sudah dilewati. Mei-Juni posisi yang di bawah. Kemudian, kalau kita lihat Juli-Agustus pertumbuhan kredit dan NPL juga sudah mulai membaik," tutur dia.
Naiknya DPK ini, kata Muliaman, menunjukkan jika likuiditas perbankan semakin membaik.
"Likuiditas membaik secara keseluruhan. Dilihat dari rasio likuiditas bank dalam keadaan yang membaik. Terutama pasca masuknya banyak likuiditas dalam satu bulan terakhir ini," pungkasnya. (drk/drk)