Demikian disampaikan Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Tirta Segara dalam keterangan resminya, Rabu (7/9/2016).
Peningkatan tersebut terutama dipengaruhi oleh penerimaan cadangan devisa, antara lain berasal dari penerimaan pajak dan devisa migas, penarikan pinjaman luar negeri pemerintah, dan hasil lelang Surat Berharga Bank Indonesia (SBBI) valas, yang melampaui kebutuhan devisa untuk pembayaran utang luar negeri pemerintah dan SBBI valas jatuh tempo.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bank Indonesia menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal dan menjaga kesinambungan pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan. (drk/drk)