Subsidi KUR Dipangkas Rp 1 Triliun, BI: Bunga Sudah Turun

Subsidi KUR Dipangkas Rp 1 Triliun, BI: Bunga Sudah Turun

Ardan Adhi Chandra - detikFinance
Jumat, 16 Sep 2016 17:47 WIB
Subsidi KUR Dipangkas Rp 1 Triliun, BI: Bunga Sudah Turun
Foto: Rachman Haryanto
Jakarta - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) berencana memangkas subsidi bunga Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp 1 triliun. Subsidi KUR yang sebelumnya dianggarkan sebesar Rp 10,5 triliun menjadi Rp 9,5 triliun.

Berdasarkan data Kemenko Perekonomian, hingga September 2016 penyaluran KUR sudah mencapai sekitar 65% dari target penyaluran Rp 120 triliun.

Penyaluran tersebut meliputi kredit mikro sebesar Rp 44,7 triliun dan ritel Rp 20,5 triliun. Sementara untuk penempatan tenaga kerja Indonesia baru terealisasi Rp 79,5 miliar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menanggapi rencana pemotongan subsidi bunga KUR, Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo menyambut baik rencana tersebut.

Dengan dicabutya subsidi bunga KUR maka perbankan tidak terpaksa menjalankan bisnis kreditnya dengan tingkat bunga yang relatif murah.

"Kalau misalnya KUR bisa memberikan bunga 9%, itu kan sebetulnya ada subsidi bunga yang dilakukan oleh negara, dan itu membuat strukturnya sehat. Artinya bank tidak dipaksa untuk memberikan pembiayaan dengan bunga yang murah tetapi memang ada subsidi," jelas Agus di Kompleks BI, Jakarta Pusat, Jumat (16/9/2016).

Berkurangnya subsidi bunga KUR pemerintah tidak akan mempengaruhi permintaan KUR ke depannya. Hal ini dikarenakan tren bunga kredit perbankan sudah menunjukan tren penurunan.

"Karena secara umum tingkat bunga serta Dana Pihak Ketiga (DPK) sudah turun. Di sini mungkin yang membuat masih ada pelonggaran subsidi sehingga tidak menggunakan seperti yang dianggarkan," tutur Agus.

Namun target penyaluran KUR sebesar Rp 120 triliun di 2016 harus terus dikejar. Pencapaian sebesar 65% dari target masih dinilai jauh dari target menjelang akhir tahun.

"Tetapi target bahwa satu tahun itu Rp 100 triliun kita musti sama-sama lihat. Karena pertumbuhan kredit 2016 masih belum seperti yang kita inginkan, masih rendah. Mungkin itu yang bisa saya jawab," ujar Agus. (ang/ang)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads