"Kalau dari Fed sudah kami hitung dalam assesment kami. Kenaikan Fed rate tidak lebih dari sekali, bisa November. Kemungkinan besar di Desember," ungkap Direktur Eksekutif Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI, Juda Agung, di Gedung Thamrin, Kompleks BI, Jakarta Pusat, Kamis (20/10/2016).
Kendati demikian, Juda mengatakan, kenaikan suku bunga acuan The Fed itu tidak akan mempengaruhi pasar keuangan global, termasuk Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bahkan, menurut Juda, dari kenaikan suku bunga acuan The Fed tersebut, justru ada kemungkinan bertambahnya dana asing yang masuk ke negara berkembang, salah satunya Indonesia.
"Kalau belajar dari 2005, justru setelah kenaikan Fed rate di Desember ada kenaikan inflow ke emerging market," tutur Juda. (drk/drk)