Dengan turunnya suku bunga kredit di bank BUMN, JK berharap dapat diikuti oleh bank swasta lainnya. Sehingga permintaan terhadap kredit meningkat dan bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) sebagai salah satu bank BUMN mengaku siap mengikuti arahan JK. Hal ini tentu akan dipertimbangkan dinamika pasar keuangan ke depannya. Jika kondisinya memungkinkan, BTN akan menurunkan suku bunga kreditnya ke level 9% akhir tahun ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hingga akhir tahun ini, JK meminta bank khususnya BUMN menurunkan suku bunga kreditnya ke level 9% dan di pertengahan tahun 2017 menjadi 7%.
BTN mengaku siap menerima tantangan dari JK untuk menurunkan suku bunga kredit. Tentunya BTN juga akan tetap mengacu pada inflasi hingga suku bunga acuan BI 7 Days Repo Rate.
"Jadi aspirasi Pak JK menjadi tantangan bagi BTN untuk bisa dipenuhi, tapi belum bisa menjanjikan karena masih harus lihat berapa persen inflasi, berapa BI 7 Days Repo Rate, capping OJK, rate penjaminan LPS, dan persaingan dengan bank lain," tutur Iman.
Dirinya juga menambahkan bahwa saat ini bank berkode BBTN itu sudah menurunkan suku bunga KPR ke single digit atau 9,75% untuk rumah di bawah Rp 200 juta dan 9,9% untuk rumah di atas Rp 200 juta.
Sedangkan KPR untuk rumah subsidi tingkat bunganya sudah berada di level 5%.
"BTN sesuai hasil rapat ALCO (Asset Liability Committee) per 31 Oktober, untuk realisasi baru KPR non subsidi di bawah Rp 200 juta bunganya 9,75%, yang di atas Rp 200 juta bunganya 9,9%. Sedang KPR subsidi kan memang sudah 5% bunganya," jelas Iman. (ang/ang)











































