Pertumbuhan kredit berangsur memulihkan angka kredit bermasalah.
"Sekarang ini menurut saya mudah-mudahan sudah menyusut risiko kredit, karena NPL turun lagi kan per September jadi 3,1%. Pertumbuhan kredit sudah mulai menggeliat lagi. Mudah-mudahan ini sudah mantul ke atas," ujar Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D Hadad saat ditemui di Hotel Borobudur, Jakarta, Senin (7/11/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pertumbuhan ekonomi tentu saja masih belum terlalu fantastik. Tapi tren positif sudah mulai kelihatan. NPL turun, kredit naik. (Sektor) banyak hampir merata, terutama di ritel," sebut dia.
Muliaman optimistis, angka kredit bermasalah bisa ditekan di bawah 3% di akhir tahun ini, namun tentu secara perlahan.
"Pelan-pelan," ucap dia.
Muliaman menambahkan, selain faktor domestik, kondisi ekonomi global juga perlu diwaspadai untuk menjaga sektor keuangan tetap stabil.
"Kita sudah antisipasi itu (pemilu AS) selalu, ada seperti itu price in, tapi kita akan pantau karena selama ini penting apa yang terjadi di sana, termasuk juga penting misalnya banyak orang memprediksikan Desember akan ada kenaikan suku bunga. Menurut saya bagian dari pemantauan rutin saja," tandasnya. (drk/dna)











































