Ekonom BCA, David Sumual menyebutkan, Trump bakal menerapkan kebijakan konservatif dan proteksionis. Di bidang moneter, Trump bakal memilih kebijakan suku bunga rendah.
Untuk itu, di tangan Trump, kebijakan menaikkan suku bunga bank sentral AS The Federal Reserve (the Fed) tidak akan terjadi di tahun ini seperti yang sudah diperkirakan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Buat Indonesia dampaknya netral. AS makin proteksionis karena ekonomi lesu. Jadi The Fed akan lebih lambat naikkan suku bunga. Nah, dana asing akan masuk ke emerging market termasuk Indonesia, inflow dalam 2-3 tahun ke depan akan kencang," jelas dia kepada detikFinance, Rabu (9/11/2016).
Menurutnya, Indonesia merupakan salah satu negara emerging market yang dinilai cukup menarik. Saat The Fed menahan suku bunganya, kemungkinan aliran dana akan banyak masuk ke Indonesia.
Meski demikian, kata David, di sisi ekspor, Indonesia bakal tergerus karena AS akan menerapkan kebijakan proteksionis atas barang-barang yang masuk ke AS.
"Kita tidak bisa mengandalkan ekspor ke AS lagi, seperti tekstil, sepatu, komoditas, porsi 12-13%, sekarang 8-10%, mungkin nanti akan turun, perlahan turun," imbuhnya. (drk/hns)











































