Berbeda dengan tahun ini, pertumbuhan kredit hingga akhir tahun diprediksi tumbuh 7-9%. Masih lemahnya pertumbuhan industri tahun ini disebabkan masih lemahnya ekonomi global akibat rendahnya harga komoditas.
"Tahun depan pasti lebih baik, OJK sudah keluar dengan OJK outlook-nya, ya kita memprediksi antara 9-11%. Ya optimis karena itu tadi sebenarnya banyak hal, paket pemerintah itu kalau saya lihatnya dampaknya akan terasa setelah sekian waktu begitu kan. Saya berharap tahun depan akan kelihatan," kata Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Nelson Tampubolon, di Gedung Bidakara 2, Jakarta Selatan, Senin (14/11/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Harga komoditas seperti kelapa sawit yang terus merangkak naik juga membuat optimisme pelaku industri bertambah. Sehingga kebutuhan dana segar untuk melebarkan usahanya semakin banyak.
"Nah kalau tren terus berlanjut, tentunya tahun depan akan mestinya bisa lebih baik dari tahun 2016. Tantangan selalu ada, tapi saya lihat pemerintah selalu menjawab tantangan-tantangan itu, apalagi dengan kehadiran Menteri Keuangan yang baru," tutur Nelson. (wdl/wdl)











































